Adapun yang menunjukkan wajibnya persifatan para Rosul semua dengan
sifat SIDIQ adalah apabila pada berbohong para Rosul semua di dalam pembicaraannya maka
pasti berbohong pulalah khobar hukumnya Allah, tapi adanya bohong pada khobar
hukumnya Allah itu mustahil, apabila mustahil maka adanya bohong bagi para Rosul
semua juga mustahil. Maka apabila mustahil
jadi wajiblah persifatan para Rosul semua dengan sifat SIDIQ.
Adapun
yang menunjukkan pada wajibnya persifatan para Rosul semua dengan sifat AMANAH adalah apabila cacat pada
diri para Rosul semua dengan melakukan pekerjaan yang haram atau yang makruh
maka pasti adanya kita semuapun sebagai umat diperintah melakukan pekerjaan yang
haram atau yang makruh, tapi adanya kita semua diperintah melakukan yang haram
atau yang makruh itu mustahil sebab
Allah وَتَعَالَى سُبْحَانَهُtelah berfirman di dalam Al-Qur’an yang bunyinya اِنَّ
اللهَ لاَ يَأمُرُ بِالفـَحْشَاءِ Artinya sesungguhnya Allah
tidak memerintah untuk melakukan pekerjaan yang keji, maksudnya haram dan
makruh. Maka apabila mustahil jadi wajiblah persifatan para Rosul semua dengan
sifat AMANAH.
Adapun
yang menunjukkan pada wajibnya persifatan para Rosul semua dengan sifat TABLIQ adalah apabila menyembunyikan
para Rosul semua pada perkara yang diperintahkan Allah, maka pasti kita semuapun
diperintah menyembunyikan ilmu yang manfaat, tapi diperintahnya kita semua
menyembunyikan ilmu yang manfaat itu mustahil, sebab Allah سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى telah berfirman didalam Al-Qur’an
yang bunyinya اُوْ̃لَــئِكَ
يَلْعَنُهُمُ اللهُ وَيَلْعَنُهُمُ اللآَّعِنُوْنَ Artinya adapun halnya orang
banyak yang pada menyembunyikan ilmu yang manfaat itu, maka Allah melaknati
diri mereka dan juga para malaikat melaknati mereka. Maka Apabila mustahil,
jadi wajiblah persifatan para Rosul semua dengan sifat TABLIQ.
Adapun
yang menunjukkan pada wajibnya persifatan para Rosul semua dengan sifat FATONAH adalah apabila tidak lipat akalnya
para Rosul semua maka pasti tidak akan mampu para Rosul semua melakukan hujjah
yaitu membantahi lawan-lawannya, maksudnya para kafir-kafir semua, tapi tidak
mampunya para Rosul semua di dalam berhujjah itu mustahil, sebab Allah سُبْحَانَهُ
وَتَعَالَى telah berfirman di dalam Al-Qur’an yang bunyinya
وَجَادِلْهُمْ
بِالَّتِي هِيَ اَحْسَنَ Artinya berhujjahlah Kamu Hai Muhammad pada musuh-musuhMu,
maksudnya para kafir-kafir semua dengan menggunakan hujjah
yang baik. Maka apabila
mustahil jadi wajiblah persifatan para Rosul semua dengan sifat FATONAH.
Adapun
sifat yang JAIZ pada diri manusia agung para rosul semua itu ada 1 rupanya وُقـُوْعُ
الاَعْرَاضِ البَشَرِيَّةِ لَهُمْ (WUQU’UL A’ROODHIL
BASYARIYATI LAHUM) pengertian
JAIZ bagi para Rosul semua adalah terdapatnya pada diri mereka sifat-sifat bangsa MANUSIA yang tidak
sampai mencacati derajat kerosulan para Rosul semua. Contohnya seperti sakit yang
tidak menjijikkan, makan, minum, tidur, lapar, akad nikah itu semua boleh
terjadi pada diri para Rosul semua, mustahil persifatan para rosul semua dengan
sifat KETUHANAN dan mustahil persifatan para rosul semua dengan sifat MALAIKAT.
Adapun
yang menunjukkan kebolehan terdapatnya sifat-sifat kemanusiaan pada diri para Rosul
semua, adalah terlihatnya sifat-sifat kemanusiaan pada diri para Rosul semua,
yang dilihat oleh orang-orang yang hidup bersama para Rosul semua, dan sampainya berita ini pada
kita semua, melalui berita yang datang dari pendahulu kita secara MUTAWATIR
(turun temurun).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar