AHLAN WASAHLAN DI BLOG PONDOK PESANTREN NUR AL TAUHID MARUNDA JAKARTA UTARA

Rabu, 16 Desember 2020

PENJELASAN ILMIAH BAGI PARA SAHABAT YANG LEBIH MENYUKAI "ULAMA SEJUK" DAN MENJAUHI "ULAMA YANG PANAS/KERAS".



DPENJELASAN ILMIAH BAGI PARA SAHABAT YANG LEBIH MENYUKAI "ULAMA SEJUK" DAN YANG MENJAUHI "ULAMA PANAS/KERAS".
Sangatlah wajar bila seseorang mengidolakan beberapa Ulama yang dia sebut : Ulama Sejuk, tapi sebaliknya dia anti dengan beberapa Ulama yang dia sebut : Ulama Tegas/Garis Keras.
Alasannya ya seperti umum saja, Ulama itu harus bertutur kata lembut, bisa mengajak dan menasehati, bukan membuat orang jadi saling membenci.
Tentu saja sikap ini sangat lumrah khususnya di antara Umat Islam.
Tidak ada yang salah dengan sikap tersebut, lebih menyukai "Ulama-ulama Sejuk". Hanya saja jadi salah kalau dilanjutkan dengan sikap membenci Ulama-ulama yang dianggap Garis Keras.
MAKA KETAHUILAH....
Ajaran Islam itu bukan cuma mengajak ibadah dan menasehati saja tapi ada juga "Melarang".
Setiap orang Islam diwajibkan melakukan Amar ma'ruf dan nahi munkar. Mengajak pada kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Sudah menjadi sifat manusia yang dipenuhi nafsu kalau dia lebih senang diajak daripada dicegah. Lebih suka dinasehati daripada dilarang, seperti anak kecil kalau kita beri tahu masih mau diam dan mendengarkan tapi kalau kita ambil mainannya langsung berteriak menolak.
Pemabuk, Penjudi, Agen Narkoba, Koruptor dan Penjahat lainnya tidak akan marah kalau cuma diajak sholat, bersedekah, zakat dan berpuasa. Bahkan mungkin mereka akan siap bersedekah dan mengeluarkan zakat dalam jumlah yang banyak. Paling tidak mereka anggap mengurangi dosa.
Tapi Pemabuk, Penjudi, Agen Narkoba, Koruptor dan Penjahat lainnya akan melawan kalau dilarang Mabuk, dilarang Berjudi, dilarang Narkoba, dilarang Korup dan dicegah berbuat jahat lainnya.
Makanya wajar kalau Pemabuk, Penjudi, Agen Narkoba, Koruptor dan Penjahat lainnya lebih senang dengan "Ulama Sejuk" yang cuma menasehati daripada "Ulama Garis Keras" yang akan melarang dan mencegah aktifitas dosa mereka.
Jadi beban Ulama-ulama yang berani berceramah untuk mencegah kemungkaran jauh lebih berat dan beresiko daripada Ulama yang lebih memilih "ceramah sejuk".
Ulama-ulama Sejuk biasanya juga akan disukai oleh Penguasa, sebaliknya Ulama-ulama yang berani "nahi munkar" akan dibenci oleh Penguasa. Karena Penguasa dan Kekuasaan (maaf) biasanya "identik" dengan kezaliman dan orang-orang zalim akan salah dalam memimpin negara.
Kalau penjelasan diatas sudah bisa dipahami, kembali ke permasalahan.
Masalahnya, kenapa kita-kita yang bukan Penjahat juga ikut keberatan dengan "Ulama Tegas/Garis Keras”. Yang pasti marah itu mereka yang maksiat, yang pasti melawan itu mereka yang maksiat, eh orang baik-baik juga ikut marah, kan aneh ?
Bagi saudara-saudara Muslim (atau yang mengaku Islam) yang cuma mencintai Ulama-ulama Sejuk dan sebaliknya membenci "Ulama yang Tegas/Garis Keras", menurut saya Keimanan dan Keislaman anda baru menjalankan separuh perintah agama.
Karena seseorang yang cuma mempercayai sebagian isi Al-Quran (nasehat dan ajakan) dan Sebagian yang lain (ayat-ayat yang melarang) tidak mau di ikuti, maka dia belum masuk secara kaffah (keseluruhan). Masih sama seperti hal nya orang yahudi dan nasrani yang menerima sebagian perintah Allah dan menolak sebagian yang lainnya.
Mudah mudahan penjelasan ini bisa mendudukan permasalahan secara benar dengan berfikir pakai akal yang sehat.
Kalau ada yang bertanya
"Tapi Ulama garis keras itu menimbulkan perpecahan. Dia menjelek-jelekkan iman orang lain?", kata seorang Sahabat Non Muslim yang keberatan.
Semua Agama pasti memiliki ajaran tentang keimanan yang ada dalam aturan agama masing-masing. Di dalam agama Islam misalnya, orang yang di luar Islam disebut Kafir (sebutan halus, secara bahasa artinya "tertutup" : maksudnya hatinya tertutup dari Hidayah Allah).
Mungkin sebagian saudara-saudara Non Muslim keberatan, bahkan lucunya sebagian yang mengaku Muslim juga keberatan. Kemudian Ulama yang mengucapkan kata-kata Kafir dianggap radikal. Padahal kata-kata "Kafir" itu justru kata yang ada pada semua agama, bahkan dalam islam menjadi nama salah satu Surah dari Al-Quran (Surah Al-Kaafiruun, yang mana ujung ayat Surah ini : Lakum Diinukum Waliyadiin, "Bagimu agamamu & bagiku Agamaku") yang merupakan Kitab Suci Bagi Umat Islam. Apakah kitab Al-Quran mau kalian tuduh Kitab Radikal?"
Yang Ulama ucapkan bahwa yang tidak beragama islam adalah kafir itu dari Al-Quran yang merupakan aturan agama. Pasti di dalam kitab agama lain juga ada aturan yang sama bahwa manusia yang tidak ikut agama tersebut juga dikatakan kafir. Semuanya tidak ada yang salah karena mengikuti aturan agamanya.
Justru yang salah adalah anda sebagai orang non muslim "Ngapain mendengarkan kajian dan ceramah dari Pemuka Agama Islam yang bukan anda anut dan percayai...?".
Kalau Presiden Amerika berpidato di depan rakyat Amerika, menganggap Negara mereka paling hebat, Polisi Dunia, Pemimpin Dunia, jauh di atas Negara-negara Non Amerika, kita orang Indonesia tidak boleh protes. Kita tidak bisa menganggap Presiden Amerika melecehkan Indonesia. Kecuali Presiden Amerika Pidatonya di Jakarta, Baru kita tersinggung.
Umat islam tidak pernah protes pada Pemuka Agama lain, karena tidak pernah diajarkan untuk mendengar apalagi sampai menonton Ceramah Pemuka agama lain. Kalaupun ada Ceramah Pemuka agama di luar Islam yang menganggap orang islam itu kafir, tidak ada masalah, itu biasa saja. Karena memang benar orang islam itu kafir menurut agama lain.
WAHAI SAUDARA MUSLIM
Maka sikap terbaik kita adalah menyukai keduanya, yaitu Ulama sejuk maupun Ulama garis keras, karena Ulama adalah Warosatul Anbiya (PEWARIS PARA NABI).
WAHAI SAUDARA NON MUSLIM
Mari kita dukung siapa saja orangnya atau kelompok yang berani mencegah perjudian, protitusi, tempat mabuk, korupsi dan yang lainnya, karena tidak ada satupun agama yang mengajarkan pengikutnya untuk melakukan itu semua, maka harus ada orang atau kelompok yang berani mencegah dan membubarkan itu semua. APABILA sudah seperti keadaan zaman ini, dimana aparat penegak hukum tidak lagi bisa menyelesaikan maka harus ada diantara kita yang bangkit untuk membantu memberantas itu semua.
Kalau sikap kita bisa objektif yang didasari keberagamaan yang benar maka ulama atau siapa saja yang berani NAHI MUNKAR harus kita dukung, karena sesuai dengan ajaran semua agama dan sesuai dengan DASAR NEGARA INDONESIA YAITU BERKETUHANAN YANG MAHA ESA.
Maka bisa kita simpulkan kalau ada yang tidak menyukai ulama atau kelompok yang berani NAHI MUNKAR maka jelas dia bagian dari pelaku maksiat tersebut atau bisa juga orang yang tidak beragama.
Mari ubah mind set kita agar bisa proporsional dalam menyikapi para Ulama.

Minggu, 06 Desember 2020

ISLAM ADALAH AGAMA PARA NABI DAN RASUL


Beberapa kalangan beranggapan bahwa Nabi yang pertama kali membawa agama Islam adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. Sedangkan nabi-nabi terdahulu, menurut mereka, membawa agama yang berbeda-beda.

Menurut mereka, Nabi Ibrahim alaihissalam beragama tauhid, tidak beragama Islam, dan Allah menurunkan kepada Nabi Musa dan Isa alaihimassalam agama Yahudi dan Nashrani, bukan agama Islam. Anggapan seperti ini tentu tidak benar karena tidak sejalan dengan ayat-ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan bahwa Islam adalah agama semua nabi dan rasul. 

Agama para Nabi dan Rasul adalah Islam , Allah berfirman : 

 

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الإِسلامِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلُ مِنْهُ وَهُوَ فِى الاَخِرَةِ مِنَ الخَاسِرِيْن 

سورة ءال عمران ٨٥ )

Maknanya : " Barang siapa mencari Agama selain agama Islam, maka sekali - sekali tidaklah akan diterima ( agama itu ) darinya, dan dia di ahirat termasuk orang-orang yang rugi ".( Q.S Ali 'Imron: 85 ) 

Allah ta'ala juga berfirman 

اِنَ الدِّيْنَ عِنْدَ اللَّهِ الإسلامِ ( ١٩ ) سورة ءال عمران 

Maknanya : " sesungguhnya ( satu-satunya) Agama ( yang diridloi ) menurut Allah hanyalah Islam". ( Q.S Ali ' Imron :19 ). 

 

Islam adalah agama yang diridhoi Allah untuk dianut para hambanya dan Allah memerintahkan kita untuk mengikutinya.


Seluruh para nabi adalah muslim, orang yang mengikuti nabi Musa disebut muslim Musawi, orang yang mengikuti nabi Isa disebut muslim 'Isawi , dan boleh dikatakan untuk orang yang mengikuti nabi Muhammad muslim Muhammadi. 

Sejak Nabi Adam as manusia seluruhnya memeluk satu agama yaitu Islam. Syirik dan kekufuran kepada Allah baru terjadi setelah wafatnya nabi Idris 'alaihissalam. 

Dengan demikian, maka nabi Nuh adalah nabi pertama yang diutus kepada orang-orang kafir, beliau mengajak kaumnya untuk menyembah Allah yang esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan Allah telah memperingatkan umat manusia setelahnya dari bahaya kesyirikan. 

Islam berlanjut diperkenalkan oleh Nabi Ibrahim, Ismail, Ishaq, Yakub, dan anak cucunya. 25 nabi dan rasul tidaklah berbeda agamanya, karena aqidah agama islam "La nufarriqu baina ahadin min hum."

"Sejak nabi pertama, Nabi Adam hingga nabi terakhir Rasulullah seluruhnya menyatakan dirinya sebagai Muslim. "Wa  nahnu lahu muslimuun”, ayat itu sesuai surat Al-Baqarah ayat 136 dan juga surat Al-Imran ayat 84,"

Surat Al-Baqarah ayat 136 yang artinya:  

قُولُوا آمَنَّا بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَىٰ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَىٰ وَعِيسَىٰ وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ

"Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak cucunya dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya." 

Berarti dari ayat tersebut bisa dipahami bahwa, seluruh Nabi dan Rasul hanya membawa satu ajaran Allah yakni agama Islam yaitu, innaddina indallahil Islam (QS Ali Imran: 19).

Wasiat yang diturunkan dari rasul ke rasul ialah tegakkan agama. Prinsip ajaran agama yang dibawa Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad ialah keesaan Tuhan, percaya adanya kitab suci, serta percaya ada takdir baik dan buruk. Para nabi semua sepakat dan semua mengajarkan itu

Dalam surat Al Anbiya ayat 25 Allah berfirman

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Artinya Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku".

Allah berfirman, tentang Nabi Nabi Nuh 'alaihis salam 

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Dan aku diperintahkan untuk menjadi muslim.” (QS. Yunus: 72)


Allah berfirman tentang Nabi Ibrahim,

إِذْ قَالَ لَهُ رَبُّهُ أَسْلِمْ أَسْلَمْتُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ

“Ketika Tuhannya berfirman: “Tunduk patuhlah!” Ibrahim menjawab: “Aku tunduk patuh kepada Tuhan semesta alam” . (QS. Al-Baqarah: 131).


Allah berfirman tentang Nabi Ya'qub, ketika beliau berwasiat kepada putra-putranya,

وَوَصّٰى بِهَآ اِبْرٰهٖمُ بَنِيْهِ وَيَعْقُوْبُۗ يٰبَنِيَّ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰى لَكُمُ الدِّيْنَ فَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ ۗ

Artinya Dan Ibrahim mewasiatkan (ucapan) itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. “Wahai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini untukmu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.”

 Allah berfirman tentang Nabi Musa alaihis salam

يَا قَوْمِ إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللهِ فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُواْ إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ

Berkata Musa: Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang muslim. (QS. Yunus: 84)

Allah juga berfirman tentang Nabi Isa 'alaihis salam

آمَنَّا بِاللهِ وَاشْهَدْ بِأَنَّا مُسْلِمُونَ

“Saksikanlah bahwa sebenarnya kami adalah orang-orang muslim.” (QS. Ali Imran: 52)

 

Kemudian Nabi Muhammad -Shollallahu 'alaihi wasallam- datang untuk memperbarui dakwah kepada agama Islam setelah terputus dari manusia di bumi. Nabi dikuatkan dengan mukjizat-mukjizat yang menunjukkan kenabiannya, sehingga kemudian sebagian ada yang masuk Islam. Namun orang-orang yang sesat menentang kenabiannya, diantara mereka memang sebelumnya telah musyrik seperti kelompok Yahudi yang menyembah 'Uzayr , sehingga bertambahlah kekufuran mereka dari kekufuran sebelumnya.

 

Sebagian dari ahli kitab Yahudi dan Nasrani ada yang beriman kepada Nabi Muhamad saw seperti Abdullah bin Salam, seorang ulama' Yahudi di Madinah dan Ashamah an-Najasy raja habasyah yang dahulunya dia seorang Nasrani, kemudian mengikuti Rosulullah dengan sempurna lalu meninggal di masa Rasulullah masih hidup dan Rasulullah melakukan shalat ghoib untuknya ketika ia meninggal. Allah mewahyukan kepada Nabi Muhamad saw tentang kematiannya, kemudian setelah itu sering terlihat cahaya diatas kuburannya di malam hari, dan ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa Ashamah telah menjadi muslim yang sempurna imannya , menjadi salah seorang wali Allah , semoga Allah meridhoinya. 

Orang liberal mengklaim, bahwa Ibrahim adalah bapak dari 3 agama: Islam, Yahudi, dan Kristen. Jelas ini klaim yang tidak sesuai fakta. Telah Allah bantah dalam al-Quran.

Maka berhati-hatilah dengan label Agama Samawi (langit) yang mereka sebarkan ke seluruh dunia, mereka menipu generasi demi generasi agar dianggap sebagai agama yang datang dari Allah, lalu manusia bebas memilih agama yang mana saja karena semua agama itu dari Allah.

Maka ketahuilah bahwa tidak ada agama samawi (langit), seperti apa yang telah disebarkan oleh orang yahudi dan nasrani yang mendapatkan dukungan dari kelompok liberal. Yang ada itu adalah Kitab Samawi (langit) yaitu Taurat, Zabur, Injil dan Alquran, yang mana semua kitab itu diturunkan untuk orang islam.

Untuk menguatkan kebohongan, mereka menjadikan kitab suci sebagai bukti, bahwa agama yahudi dengan kitab taurat dan agama nasrani dengan kitab injil adalah agama yang datang dari Allah dan dibawa oleh para Nabi. 

Padahal kitab yang mereka pegang telah dipenuhi campur tangan para Rabi dan Uskup dengan menambahkan dan mengurangi isinya agar sesuai dengan apa yang mereka ajarkan, yang mana ajaran mereka telah jauh keluar dari ajaran para Nabi.

Kebohongan ini bukan hanya tersebar di mensos atau media lainnya saja tapi sudah masuk ke pelajaran di sekolah. Hingga generasi milenial sekarang sudah terjebak ke dalam kebohongan ini.

Maka kita perlu gencar melawan kebohongan ini dan menyampaikan informasi yang sebenarnya agar generasi anak kita dan generasi setelahnya bisa selamat hingga mereka hanya memilih islam sebagai agamanya.

Pilar keislaman yang menghimpun dan menyatukan seluruh orang Islam adalah beribadah hanya kepada Allah saja.