اَوَّلُ
وَاجِبٍ عَلَى الاِنْسَانِ مَعْرِفـَة
الاِلٓهِ بِاسْتِقَـَانِ
)AWWALU WAAJIBIN ALAL INSAANI MA’RIFATUL ILAAHI BISTIIQONI)
Adapun
permulaan perkara yang Diwajibkan kepada orang yang aqil baliq laki-laki
dan perempuan itu, untuk mengetahui Tuhannya dengan Yakin, maksudnya dengan
menggunakan Dalil. Artinya mengerti sifat-sifat yang Wajib pada Dzat Allah, mengerti sifat-sifat
Mustahil yang Jauh dari Dzat Allah dan mengerti pada perkara yang Jaiz
nisbat pada Dzat
Allah
Dan juga Wajib kepada orang yang aqil baliq laki-laki dan
perempuan, untuk mengetahui Rosulnya, artinya mengerti sifat-sifat yang Wajib
pada diri manusia agung para Rosul semua, mengerti sifat-sifat Mustahil yang
jauh dari diri manusia agung para Rosul semua dan mengerti perkara yang Jaiz
pada diri manusia agung para Rosul
semua عَلَيْهِمُ
الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ
Wajib pula mengetahui batas-batas Wajib
Mustahil dan Jaiz.
Inilah keterangannya : فـَالوَاجِبُ مَا لاَ يَقـْبَلُ الاِنْتِفـَاءَ(FALWAAJIBU MAA LAA YAQBALUL
INTIFA’) Adapun pengertian yang Namanya Wajib Aqli adalah barang
yang tidak menerima si barang itu TIADA tapi sebaliknya hanya menerima ADA
saja.
وَالمُسْتَحِيْلُ
مَا لاَ يَقـْبَلُ الثـُّبُوْتَ (WAL MUSTAHILU MAA LAA YAQBALU
TSUBUT) Adapun pengertian yang namanya Mustahil Aqli itu adalah barang yang tidak menerima si barang itu ADA
tapi sebaliknya hanya menerima TIADA saja.
وَالجَائِزُ مَا يَقـْبَلُ
الثـُّبُوْتَ وَ الاِنْتِفـَاءَ عَلَى سَبـِيْلِ التـَّنَاوُبِ (WAL
JAAIZU MAA YAQBALU TSUBUTA WAL INTIFAA ‘ALA SABIILI TANAAWUBI) Adapun pengertian yang Namanya Jaiz
Aqli itu adalah barang yang menerima si barang itu ADA dan TIADA
dengan jalan bergantian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar