بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
الحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ المُرْسَلِيْنَ
سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ لَهُمْ
بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ. اَمَّا بَعْدُ
Segala puji hanya milik dan untuk Allah tuhan semesta
alam, solawat dan salam yang paling indah senantiasa tercurahkan bagi junjungan
kita Baginda Nabi Muhamad Sallallahu alaihi wa salam.
Sedikit menceritakan tentang asal berdirinya Pondok
Pesanteren Nur Al-Tauhid semula berasal dari sebuah Majlis kecil yang di bina
langsung oleh seorang sayyid dari pekalongan jawa tengah yaitu Habib Abdullah
bin Muhsin Alatas. Dengan kegigihan beliau selama bertahun2 membina sebuah
majlis kecil kini berkembang menjadi sebuah Pesanteren. Memang sudah dari
semenjak di majlis ta’lim Habib Abdullah yang mashur dengan sapaan Abah woo’,
mengkhususkan pelajaran2 Ilmu Tauhid yaitu tentang bagaimana seseorang bisa
memahami makna Dua Kalimat Syahadat yang menjadi dasar Agama Islam. Setiap
pelajaran yang disampaikan Abah Woo’ banyak dihadiri oleh orang2 awam yang
tidak mengenal pesanteren dan juga anak2 jalanan, yang mana mereka adalah target utama untuk
diajak mengenal kepada agama dan isinya. Ketika semakin banyak minat untuk
bermukim dari para santri maka
dikembangkanlah majelis ta’lim menjadi sebuah Pesanteren. Yang hingga kini
terus berjalan pembangunannya didaerah marunda Jakarta Utara. Semoga apa yang
diperjuangkan guru kita Habib Abdullah adalah perjuangan yang diridhoi oleh
Allah Ta’ala dalam mencetak insan2 yang bertauhid.